SELAMAT DATANG DIBLOG INFORMASI DAN BERITA SEMOGA BERMANFAAT SELAMAT MENJALANKAN IBADAH SHOLAT SALAM PERSAHABATAN

Minggu, 22 Juni 2014

ARTI SEBENARNYA JIWA KORSA DALAM KEBERSAMAAN



Istilah jiwa korsa Akhir-akhir ini kembali muncul dan menjadi perbincangan hangat. Setelah lama terpendam dan tak terungkapkan, mulai banyak orang yang mulai penasaran dengan pengertian jiwa korsa tersebut. Nah, bagi rekan rekan sahabat sahabat semua, berikut Blogger saya dalam dunia informasi saya sajikan pengertian apa itu jiwa korsa berdasarkan kesimpulan dari beberapa sumber. 
Jiwa korsa dapat diartikan sebagai rasa hormat, kesetiaan, kesadaran, dan semangat kebersamaan terhadap sesuatu, yang sering ditujukan kepada negara, korps, atau perkumpulan. Jiwa korsa ini juga dapat diartikan rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat persatuan dan kesatuan terhadap suatu korps sehingga faktor-faktor jiwa korsa ini meliputi rasa hormat, kesetiaan, kesadaran, dan tidak mementingkan diri sendiri maupun golongan

Dalam jiwa korsa terkandung inisiatif, tanggung jawab, loyalitas, dan dedikasi untuk suatu hal yang mulia, seperti halnya dalam mempertahankan negara, prinsip yang benar, maupun hal-hal lain yang bersifat kebajikan dan kebaikan menolong dengan tetap mengedepankan rasa kebersamaandan kewajaran, serta tidak menjurus ke chauvinisme atau fanatisme berlebihan terhadap sesuatu sehingga tidak bisa membedakan baik-buruk  tapi kita harus melihat sisi kebersamaan demi kebaikan
Mengutip dan mengacu pada Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geest (demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor :
§  Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada organisasi/korps.
§  Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – kawan satu korps.
§  Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi anggota korps.

Dengan demikian, jiwa korsa bukan hanya penting dikalangan militer namun juga semua lingkungan, termasuk di diorganisasi karena jiwa korsa yang baik akan menciptakan disiplin ketertiban, moril dan motifasi. Dalam organisasi, pemupukan jiwa korsa diharapkan akan meningkatkan ketrampilan profesi masing-masing anggota sehingga mereka merasa malu apabila tidak mampu melaksanakan peran dan ketugasannya dengan baik. Sementara untuk memupuk jiwa korsa tersebut, upaya dapat dilakukan dari dalam maupun dari luar kesatuan sendiri, namun prosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan dan efektifnya komunikasi. 
Itulah sekilas tentang pengertian apa itu jiwa korsa. Jadi, sobat dapat menyimpulkan sendiri ketika terdapat istilah jiwa korsa dalam suatu fenomena yang masih menjadi kontroversi. Semoga bermanfaat. Salam.
Keberadaan Jiwa Korsa adalah baik, agar terpelihara persaudaraan sesama korps maupun hubungan antar TNI/Polri serta hubungan dengan komponen masyarakat lainnya.

Istilah Jiwa Korsa adalah terjemahan dari bahasa Perancis  Esprit de corps (esprit=semangat, corps=tubuh) jadi secara harfiah berarti “semangat tubuh”. Istilah yang selalu dipakai di dunia milter (ketentaraan) ini,  merupakan metafora bahwa organisasi dan pekerjaan militer ibarat tubuh manusia. Sebagaimana tubuh setiap anggota memiliki tugas dan fungsi yang berbeda tetapi saling bergantung dan saling menentukan keberhasilan tujuan. Ketika salah satu anggota menjalankan  tugas dan fungsi  tertentu pada hakikatnya seluruh anggota harus turut melaksanakannya. Begitu juga ketika anggota tubuh tertentu tersakiti, anggota tubuh yang lain merasa tersakiti. Analoginya tangan kanan tubuh akan spontan menepuk nyamuk yang menggigit tangan kirinya atau kaki kiri akan spontan menyepak tikus yang menggigit jempol kaki kanan.
Sosok birokrat –ataupun SDM aparatur Abdi Negara haruslah profesional sekaligus taat hukum, netral, rasional, demokratik, inovatif, mandiri, memiliki integritas yang tinggi serta menjunjung tinggi etika administrasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan profesionalisme aparatur harus ditunjang dengan integritas yang tinggi, dengan mengupayakan terlembagakannya karakteristik sebagai berikut:
a.     mempunyai komitmen yang tinggi terhadap perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan bernegara,
b.     memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengemban tugas pengelolaan pelayanan dan kebijakan publik,
c.     berkemampuan melaksanakan tugas dengan terampil, kreatif dan inovatif,
d.     taat asas, dan disiplin dalam bekerja berdasarkan sifat dan etika profesional,
e.     memiliiki daya tanggap dan sikap bertanggung gugat (akuntabilitas),
f.      memiliki jati diri sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, serta bangga terhadap profesinya sebagai pegawai negeri,
g.     memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab dalam membuat dan melaksanakan berbagai keputusan sesuai kewenangan, dan,
h.     memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas.
Selain itu perlu pula diperhatikan reward system yang kondusi baik dalam bentuk gaji maupun perkembangan karier yang didasarkan atas sistem merit; serta finalty system yang bersifat preventif dan repressif. Mengantisipasi tantangan global, pembinaan sumber daya manusia aparatur negara juga perlu mengacu pada standar kompetensi internasional (world class).
Selain itu perlu pula diperhatikan reward system yang kondusi baik dalam bentuk gaji maupun perkembangan karier yang didasarkan atas sistem merit; serta finalty system yang bersifat preventif dan repressif. Mengantisipasi tantangan global, pembinaan sumber daya manusia aparatur negara juga perlu mengacu pada standar kompetensi internasional (world class

 Dalam konteks perang seperti halnya yang dilakukan untuk memotivasi pasukan yang dilakukan oleh napoleon bonaparte tersebut, tentu saja jiwa korsa sangat tepat dan bahkan wajib untuk di aplikasikan. Hal ini untuk mengobarkan semangat kebersamaan dan saling melindungi antar sesama pasukan demi memenangkan pertempuran. Namun ketika jiwa korsa diterapkan  konteks perang, apalagi berkaitan dengan aksi bela negara jiwa korsa bisa diterima? Tentu kita semua setuju bahwa hal tersebut dibenarkan. Walaupun sebagian masyarakat mendukung
 
Jiwa korsa dipercaya berasal dari istilah ESPRIT DE CORPS yang diperkenalkan oleh ahli perang ulung asal Perancis Napoleon Bonaparte. Berdasarkan definisi dari kamus Bahasa Inggris terpercaya Merriam Webster, definisi ESPRIT DE CORPS adalah “the common spirit existing in the members of a group and inspiring enthusiasm, devotion, and strong regard for the honor of the group” (semangat yang dimiliki setiap anggota kelompok dan mengobarkan semangat yang besar, kesetiaan, serta bakti yang kuat akan kehormatan kelompok). Istilah esprit de corps sendiri di perkenalkan oleh Naopoleon Bonaparte dalam sebuah perang, dimana dia menekankan bahwa dalam sebuah pasukan harus ada rasa yang kuat untuk saling membantu, melindungi, menjaga, dan membela kehormatan sesama anngota pasukan. Mereka ibarat satu tubuh, jika satu bagian tubuh terluka maka yang lain akan merasakan.